Media sosial sebenarnya tidak terlepas dari yang namanya informasi, komunikasi dan pemberitaan. Namun karena media sosial cenderung bebas, informasi dan pemberitaan yang kita dapat menjadi tidak dapat dipertanggungjawabkan menurut kaidah jurnalistik. Apa sebenarnya arti jurnalistik itu sendiri?

Berbeda dengan di masa lalu, berbagai informasi tertulis apalagi diterbitkan melalui media merupakan informasi yang bermakna bahkan akurat. Namun dengan maraknya media sosial dan kemudahan bagi siapa saja untuk memiliki platform pemberitaan dan pengikut atau penyimak, seringkali berbagai informasi yang didapatkan dan dipublikasikan tidak sesuai dengan bahasa jurnalistik.

Sejarah Jurnalistik

Jurnalistik berasal dari kata jurnal yang merupakan sebuah karya tulis yang dipublikasikan. Pelakunya disebut dengan jurnalis dan wartawan. Atas dasar padanan kata ini, jurnalistik berasal dari kata bahasa inggris dengan tambahan -tik untuk menandakan teknis sehingga bermakna teknis untuk menghadirkan karya tulis ke hadapan massa atau khalayak ramai berdasarkan kaidah yang ditetapkan dalam disiplin ilmunya.

Sejarah jurnalistik pertama kali disinyalir berasal dari papan pemberitaan yang keberadaannya sejak tahun 100-44 SM di masa pemerintahan Julius Caesar, seorang pemimpin militer dan politikus yang memerintah Romawi. Papan pemberitaan atau pengumuman ini disebut “Acta Diurna” yang dipasang di Forum Romanum untuk diketahui banyak orang.

Sejak masa tersebut hingga sekarang akhirnya dikenal apa yang disebut dengan pemberitaan atau reportase dan yang sejenisnya yang diperoleh melalui jurnalistik. Media yang digunakan untuk memasang pemberitaanpun terus berkembang semakin canggih dan dapat mempublikasikan press release secara real time.

Acta Diurna, sumber Ancient Rome
Acta Diurna, sumber Ancient Origin

Berita atau hasil publikasi dari jurnalistik memiliki karakteristik yang khas. Sehingga apabila menemukan publikasi informasi yang tidak sesuai dengan karakteristik ini, maka bisa saja informasi tersebut tidak valid. Seperti apa karakteristik bahasa jurnalistik?

1. Singkat dan Padat

Kalangan wartawan mengenal istilah Keep It Simple & Short (KISS) sebagai pedoman dan penulisan berita. Sehingga cara penyampaian yang seperti ini khas karena hemat dengan kata. Para jurnalis sudah dibekali pemahaman pemilihan kata yang tepat dan efisien.

2. Lugas

Pemberitaan jurnalistik hendaknya langsung kepada permasalahan atau titik pembahasan utama (to the point) tidak bertele-tele bahkan tidak jelas apa tujuannya.

3. Sederhana

Tidak ada gunanya kan jika sebuah publikasi informasi tidak dapat dipahami isinya. Karena itu para jurnalis harus menyajikan publikasi informasi sesuai dengan kemampuan masyarakat dalam berpikir untuk memahami informasi. Diperlukan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami.

4. Menghindari Jargon

Jargon sifatnya lebih kepada provokasi atau himbauan. Padahal jurnalis atau wartawan harusnya menyediakan informasi yang objektif sesuai fakta tanpa ada pengaruh apapun kepada khalayak ramai. Jika sudah mempengaruhi, maka hal ini bukan lagi informasi pemberitaan melaikan campaign (kampanye).

Ilustrasi Media Cyber, sumber Belajar Cyber Online
Ilustrasi Media Cyber, sumber Belajar Cyber Online

5. Logis

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), logis adalah perkataan yang masuk akal. Kalimat logis bermakna terstruktur dengan baik sesuai dengan kaidah bahasa, yakni mengacu pada rumus Subjek-Predikat-Objek-Keterangan (SPOK).

6. Mengutamakan kalimat aktif

Kalimat aktif akan lebih mudah dipahami dan disukai oleh para pembaca karena lebih mudah dinamis dan dipahami daripada kalimat pasif. Kalimat aktif berciri memiliki imbuhan ber- dan me- pada bagian predikatnya. Biasanya kalimat aktif menjelaskan subjek melakukan pekerjaaan.

Teknik Jurnalistik

Jurnalistik adalah keahlian pengumpulan bahan tulisan, seperti reportase atau hasil liputan peristiwa dan kegiatan wawancara. Setelah dikumpulkan, ahli juga dalam mengolahnya (editing) termasuk cara menyampaikan (publikasi) ke khalayak ramai. Karena itu teknik jurnalistik meliputi :

Reportase : yaitu teknik melakukan observasi, wawancara, studi literatur. Wartawan harus piawai wawancara dan mengamati peristiwa. Wartawan juga harus handal dalam riset data atau studi literatur.

Writing : Teknik selanjutnya adalah penulisan. Penulisan berita adalah keterampilan utama wartawan.

Reporting : Teknik reporting adalah teknik untuk menyajikan informasi yang telah dikumpulkan dan ditulis melalui bahasa komunikasi yang tepat dalam bentuk tulisan, ucapan dan publikasi lainnya.

Editing : Setiap naskah yang akan dipublikasikan terlebih dahulu melewati tahap editing. Yaitu teknik untuk menyunting informasi menjadi sebuah publikasi yang layak.

Bahasa : Wartawan harus menguasai teknik berbahasa jurnalistik, yaitu bahasa pers atau bahasa media dengan ciri khas ringkas, lugas dan mudah dipahami.

ilustrasi latar portal media berita online dari jasa press release dan jasa produksi video dari jogjakreasi.id
Portal Berita dari Gadget, sumber : pexels

Jenis Media Massa

Media massa adalah tempat publikasi hasil tulisan dari para jurnalis atau wartawan. Sejak dulu hingga kini media massa ini terus berkembang hingga yang paling canggih. Apa saja jenis media masa dari dulu hingga kini?

Media Cetak

Media cetak adalah tempat publikasi yang tampak secara fisik. Seperti papan pengumuman sebagaimana sejarah jurnalis di masa lampau, surat kabar, majalah, tabloid, selebaran dan lainnya yang sejenis.

Media Elektronik

Media Elektronik bisa juga disebut media digital yang dapat mempublikasikan informasi dengan jangkauan lebih luas dan aktual. Biasanya yang disebut media elektronik terdiri dari radio, televisi, papan iklan digital dan yang sejenisnya.

Media Siber

Media Siber yaitu media publikasi massa yang informasinya dapat dipanggil (search) sendiri pada servernya melalui kode tertentu misalnya www (internet). Media siber dikenal dengan sebutan media online, situs berita, portal berita (news portal), website berita dan media dalam jaringan (media daring).

Itu dia berbagai ulasan seputar jurnalistik yang dapat membuat kita lebih mengenal berbagai hal seputar bidang publikasi massa yang satu ini. Dengan begitu, kita dapat memilah setiap pemberitaan agar tetap layak untuk dinikmati dan dipahami. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda.