Penemuan televisi merupakan perkembangan yang luar biasa setelah alat komunikasi lainnya. Mulai dari surat menyurat yang hanya sekedar berkirim tulisan, kemudian semakin maju dengan adalah telepon yang dapat mengirimkan suara. Setelah masa itu, telekomunikasi menjadi sangat maju karena penemuan televisi.
Generasi yang seharusnya merasa paling beruntung dari berbagai cara berkomunikasi yang ada adalah generasi 60-an. Karena di masa ini televisi menjadi alat elektronik yang paling maju sebagai produk teknologi untuk dimanfaatkan dengan berbagai cara. Yang paling sering sebagai sarana hiburan. Namun bagaimana sebenarnya sejarahnya? Siapakah penemu televisi?
Televisi
Apa itu televisi? Pertanyaan inilah yang seharusnya terjawab terlebih dahulu. Baru kemudian kita mengenal siapa penemu televisi bahkan bagaimana prosesnya jika memungkinkan. Yang jelas televisi merupakan media yang amat penting saat ini diantara berbagai bentuk media yang masih ada.

Dilihat dari asal katanya, televisi terdiri dari 2 kata yaitu tele- dan -visi. Dalam hal ini, mungkin kita mengenal kata telekomunikasi. Telekomunikasi adalah komunikasi jarak jauh. Nah, makna televisi juga dekat dengan makna ini. Dimana tele berarti jarak jauh sedangkan visi diambil dari kata visual atau pemandangan.
Berdasarkan makna kedua kata diatas akhirnya kita mengetahui bahwa televisi merupakan alat untuk melihat pemandangan (seperti gambar) dari jarak yang jauh. Saat ini gambar yang ditampilkan bukan hanya statis, tetapi juga gambar bergerak hingga rekaman peristiwa seperti berita dan film.
Untuk mengenal konsep bagaimana alat yang satu ini bisa bekerja dan digunakan, mari kita merujuk kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia. Berdasarkan KBBI, televisi adalah suatu sistem penyiaran gambar yang mengubah gambar atau bunyi menjadi gelombang listrik, lalu diubah kembali menjadi cahaya atau gambar dengan bunyi yang dapat didengar.
Jadi apa yang kita lihat melalui layar kaca televisi merupakan gelombang listrik yang dikirimkan dari pusatnya yang merupakan perusahaan penyiaran. Oleh alat yang bernama televisi, gelombang listrik ini ditampilkan dalam bentuk visual yang merupakan cahaya dan suara atau bunyi. Sehingga kita dapat menyimak bahkan menikmati apa yang disiarkan.
Penemu Televisi
Sesudah mengenal seperti apa alat elektronik yang disebut dengan televisi ini, barulah kita membahas siapa penemunya. Pasti sebagian orang juga penasaran dengan sejarah penemu televisi. Ternyata penemu televisi tidak hanya seorang ilmuwan saja.

Setidaknya terdapat dua nama yang berasal dari Eropa namun berada di negara yang berbeda. Yaitu Paul Gottlieb Nipkow di Jerman dan John Logie Baird di Inggris namun berasal dari Skotlandia. Namun jika dilihat bahwa Paul Gottlieb Nipkow menemukan teknologi ini di tahun 1884 sedangkan John Logie Baird di tahun 1888, penemuan John Logie Baird merupakan kelanjutan dari apa yang dipatenkan oleh Paul Gottlieb Nipkow.
Pada tahun 1884, Paul Gottlieb Nipkow, seorang mahasiswa 23 tahun di Jerman, mematenkan sistem televisi elektromekanik yang menggunakan cakram Nipkow. Yaitu sebuah cakram berputar dengan serangkaian lubang yang disusun secara spiral ke pusat cakram yang digunakan dalam proses perasteran. Alat buatan Nipkow ini tidak benar-benar dapat dipraktikkan hingga adanya kemajuan dalam teknologi tabung penguat (sejenis amplifier).
Pada 13 Agustus 1888, John Logie Baird adalah orang pertama yang memperkenalkan konsep ‘objek atau gambar bergerak’. Konsep ini adalah cikal bakal dari cara kerja televisi. Baird menggunakan cakram Nipkow (Nipkow disc), yang merupakan cakram besar dengan beberapa lubang mengitarinya.
Penemuan ini didemonstrasikan untuk pertama kali pada tahun 1926 di Royal Institution, London, Inggris. Sayangnya, konsep televisi mekanik dari Baird ini masih jauh dari sempurna. Gambar yang dihasilkan sangat sederhana dan terlihat buram dan berbayang.
Setelah penemuan di atas, baru kemudian berkembang dari sekedar televisi yang digerakkan secara mekanik menjadi televisi yang digerakkan secara elektrik. Inilah yang merupakan televisi yang kita lihat sekarang. Bahkan di zaman sekarang sudah bukan sekedar elektrik saja, namun sudah merambah ke dunia digital.
Kotak televisi pertama kali dijual secara komersial sejak tahun 1920-an. Sejak saat itu televisi telah menjadi barang biasa di rumah, kantor bisnis, maupun institusi, khususnya sebagai sumber kebutuhan akan hiburan dan berita serta menjadi media periklanan. Sejak 1970-an, kemunculan kaset video, cakram laser, DVD dan kini cakram Blu-ray, juga menjadikan kotak televisi sebagai alat untuk melihat materi siaran serta hasil rekaman. Dalam tahun-tahun terakhir, siaran televisi telah dapat diakses melalui Internet, misalnya melalui iPlayer dan Hulu.

Televisi di Era Internet
Dari cerita penemu televisi, sebenarnya era atau zaman saat ini telah sangat banyak berubah. Alat komunikasi sudah berada di masanya smartphone yang lebih simpel, kecil dan mudah dibawa kemana-mana. Tentu karakteristik ini sangat berbeda dengan televisi. Lantas apakah televisi sudah ditinggalkan?
Berdasarkan survei yang kami kutip dari sebuah media, ternyata puncak pertumbuhan pengguna televisi hanya sampai pada kurun waktu 2009 hingga 2010 saja. Setelah itu, jumlah pengguna televisi merosot hingga sekarang. Mengapa? Salah satunya karena generasi terkini yang lebih tertarik untuk langsung menggunakan smartphone.
Angka-angka dalam penelitian menunjukkan bahwa 57 persen kelompok usia ini menonton acara on-demand pada laptop atau PC. Sedangkan 45 persen lebih memilih untuk melihat pada smartphone. Hanya 40 persen menggunakan perangkat televisi konvensional, benda yang diprediksi akan ditinggalkan di tahun-tahun mendatang.
Apakah Anda termasuk pengguna berbagai platform digital selain televisi? Semoga ulasan ini bermanfaat untuk Anda. Simak terus berbagai artikel menarik yang ada di halaman Jogja Kreasi.